Kandungan Ibadah dalam Tradisi Maulid
Written By Unknown on Minggu, 23 Februari 2014 | 17.53
Memasuki bulan Rabi’ul Awal atau yang dikenal orang jawa dengan
“bulan mulud”, ada tradisi yang senantiasa dilestarikan oleh sebagian
umat Islam, yaitu tradisi baca Al-Barjanzi atau Burdah dalam rangka
memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Tradisi ini biasanya diselenggarakan dari rumah kerumah secara
bergiliran, atau di masjid-masjid maupun mushalla, dengan cara membaca
shalawat secara bersama-sama dimana salah satu dari yang hadir membaca
Al-Barjanzi tersebut, sedangkan yang tidak membaca dianjurkan menjawab
dengan bacaan shalawat.Setelah acara usai dilanjutkan dengan jamuan
makan bersama. Entah makanan itu berupa maknan ringan, snack, ataupun
lainnya. Kadang kala juga hanya sekedar minuman teh atau kopi.
Semarak membaca Al-Barjanzi ini tiada lain bertujuan untuk
bershalawat, memanjatkan doa untuk Nabi Muhammad sebagai nabi yang telah
memberi perubahan dari jaman kegelapan jahiliyah menjadi jaman
pencerahan Islam. Meskipun doa kita sebagai hamba tidak dibutuhkan
Rasulullah saw, mengingat posisinya sebagai makluk yang paling utama,
tetapi bagi kita doa itu sendiri adalah ibadah. Sebagaimana hadits
riwayat dari Nu’man Bin Basyir Radliyallahu Anhu, إِنَّ اَلدُّعَاءَ هُوَ اَلْعِبَادَة Doa adalah ibadah yang berpahala.
Dalam penyelenggaraan membaca Al-Barjanzi tersebut menyimpan beberapa
macam ibadah, diantaranya adalah, membaca shalawat kepada Nabi
Muhammad, bersedakah berupa makanan, berdoa dan mendoakan, mengingat
perjuangan para pendahulu dengan maksud dan tujuan mengambil hikmah dan
pelajaran dari masa mereka.
Tentunya dibalik semua ibadah-ibadah diatas ada keberkahan dan
anugerah yang akan diterima jika memang menjalankannya tulus karena
mengharap pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Hadits berikut memberi
penjelasan mengenai keutamaan membaca shalawat, sebagaimana riwayat
sahabat Ibnu Mas’ud Radliyallahu Anhu,
إِنَّ أَوْلَى اَلنَّاسِ بِي يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ, أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً
Orang yang paling utama berada denganku kelak di hari kiamat adalah mereka yang banyak membaca shalawat kepadaku.
Sungguh keberkahan tiada tara bagi siapa saja umat muslim diantara
mereka yang senantiasa memperbanyak membaca shalawat kecuali balasan
pahala dari Allah Subhanu Wa Ta’ala, dengan menempatkannya bersama Nabi
Muhammad.
Maka di bulan rabi’ul awal ini kita senantiasa membaca shalawat
kepada Nabi Muhammad dan banyak mengerjakan ibadah-ibadah sunnah dengan
maksud dan tujuan mendapat keberkahan dan rahmat serta pertolongan sari
Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Label:
Ubudiyah
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !